4. FASE KEEMPAT (TERJADINYA PERADABAN DARATAN)
Setelah hilang dan berakhirnya Peradaban Lautan dan pola Kehidupan Manusia pada waktu itu sudah mulai menyebar di semua jazirah Daratan termasuk daerah Dataran Tinggi atau Pegunungan dan daerah Dataran Rendah atau Daratan ramai.
Maka mulailah saat itu Daratan jadi ramai, sehingga terjadi pola suatu pola Budaya dan Peradaban yang sesuai dengan kondisi yang ada di Daratan pada waktu itu.
Dan saat itu pula maka sejarah perjalanan dari Peradaban di muka Bumi sudah bisa diabadikan dalam sebuah tulisan alias sudah bisa dicatat oleh sejarah, karena banyak bukti-bukti sejarah Peradaban tersebut yang masih bisa dicatat.
Sedangkan bukti-bukti dari sisa Peradaban Lautan tidak bisa tercatat karena sudah banyak yang tenggelam di Lautan, alias hilang tidak berbekas.
Fase proses Energi kejadian Syahbandar Kari Madi keempat ini adalah fase Peradaban Daratan dimana terbagi menjadi Peradaban yang ada di Dataran Rendah alias Daratan ramai dan Peradaban yang ada di Dataran Tinggi alias Pegunungan.
Setelah terjadinya kedua Peradaban tersebut membentuk suatu kekuasaan dengan wilayah kekuasaan masing-masing, maka terjadi pula perseteruan kekuasaan antara Dataran Rendah dengan Dataran Tinggi dengan eksploitasi kekuasaan barbar di antara kekuasaan di kedua wilayah tersebut.
Dengan munculnya Penguasa-Penguasa Dataran Tinggi dan Dataran Rendah yang sudah tidak terkendali pada waktu itu, dan sifat arogan mereka mulai merendahkan nilai-nilai etika Kehidupan dan Kemanusiaan, baik itu nilai Budaya atau nilai Agama yang telah ada pada saat itu, mereka telah menjadikan nilai-nilai tersebut hanya dijadikan keyakinan-keyakinan seremonial belaka atau dijadikan sebagai media atau instrumen guna mengeksploitasi kekuasaan mereka melalui cara yang tidak beradab, sehingga pada saat itu muncullah Energi AMA untuk menyelesaikan konflik pada Daratan. Continue reading